مَا صَحِبَكَ اِلاَّ مَنْ صَحِبَكَ وَهُوَ بِعَبِيْكَ عَلِيْمٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ اَلّاَ مَوْلَاكَ اَلكَرِيْمِ خَيْرُ مَنْ تَصْحَبُ مَنْ يَطْلُبُكَ لَا لِشَيْئِ يَعُودُ مِنْكَ اِلَيْهِ
“ bukanlah sahabatmu kecuali orang yang tetap menemanimu meskipun ia tahu kejelekanmu. dan itu tak lain adalah tuhanmu yang maha pemurah.sebaik baik yang engkau jadikan sahabat adalah siapa yang meminta darimu sesuatu bukan karena keuntungan yang diharap darimu. “
para sahabat yang budiman
untuk mendapatkan teman dalam suka dan hura – hura sungguh amat mudah, karena sangat banyak jumlahnya, biasanya teman yang suka hura – hura selalu mengajak senang- senang dalam canda dan senda gurau, itupun pasti ada maunya pada kita dan selagi kita sedang berpunya, tetapi bila waktu kita sedih dan sedang jatuh teman – hura – hura tidak lagi peduli dan akan meninggalkan kita jauh – jauh. disinilah kita perlu teman setia dalam alam duka yang di sebut sahabat dalam alam taqwa.
keberadaan sahabat yang sebenarnya adalah orang yang dapatmendampingi kita dikala kita sedih dan mau mengarahkan kita dikala kita lupa dan salah. sahabat sejati mampu mengajak kita semakin dekat kepada Allah swt.
saudara seiman dan seagama
sahabat sejati adalah sahabat yang memeberi bukan yang meminta, keduanya tidak peduli akan kerenggangan persahabatannya walau kita punya aib dan dosa.
sahabat sejati itu Cuma ada dua, yaitu pertama tuhan kita Allah swt dan kedua guru kita yang selalu mendidik dan membimbig kita. selain dua ini adalah hakikatnya adalah musuhmu. sebab kecintaannya ada maunya, istri, suami, atau anakmu sekalipun mencintai kita karena kebutuhannya telah kita cukupi, coba apa yang mereka butuhkan tidak kita cukupi pasti mereka membenci kita. jadi selain Allah pada hakikatnya musuh kita.
mereka selain Allah mencari dan cinta kepada kita karena ada sesuatu yang kembali kepada mereka, maka tidak heran kalau mereka menyanyangi kita. begitu juga musuhpun apabila dapat kita penuhi kebutuhannya pastilah mereka akan berbalik arah dari memusui menjadi mencintai kita.itulah yang dimaksud oleh Allah dalam firmannya.Attaghabun 14.
“ hai orang – orang yang beriman, ketahuilah bahwa diantara istri – istrimu dan anak- anakmu itu bisa menjadi musuhmu sendiri, karena itu waspadalah terhadap mereka. tetapi jika kamu dapat memaafkan membebaskan dan mengampuninya, maka Allah maha pengampun lagi maha penyayang “.
saudara,! siapapun yang menhalangimu untuk hadir dan mendekat pada tuhanmu sejatinya adalah musuhmu. tidak pandang itu anak, istri atau suamimu” karena itu waspadalah terhadap mereka “ ( attagghobun 14)
ketahuilah ! tangisan dan ratapan istri dan anakmu ketika ditinggal mati, sebenarnya harapan dan keinginan mereka yang tidak kesampaian. dalam benak istrimu mengatakan “ siapa mas yang akan memperhatikan keluarga kita, siapa yang akan menghiidupi kami “. anak kita juga demikian “ pak kami anak – anakmu, bbelum selesai sekolah, kami kuliah siapa yang akan membiayai, dan lain – lain .”
itu semua sebagai pertanda mereka menangis ada maunya, bukan menangisi kepergian kita tetapi menangisi dan meratapi nasinya sendiri.
pembaca yang bdiman.
sahabat sejati adalah Allah SWT,
karena jauh sebelum kejadian kita Allah telah menyiapkan kejadian kita dengan sempurna coba anggota badan kita dan sangat tepat penciptaannya tanpa kita minta. penciptaan dan pemberiannya. Allah tidak minta kembalian apa- apa semuanya diperuntukkaan kepada Hambanya. al – kisah. seorang abid ( ahli ibadah ) ketika dimasukkan kesurga sang abid bertanya, “ karena apa aku dimasukkan ke surga? “ karena kasih sanyang Allah ! jawab malaikat “ sang abid protes “ bukankah aku ini ahli ibadah dan sepanjang hidupku 500 tahun aku beriibadah dan tidak berbuat maksiat ? “ lalu malaikat naik kepada Allah menyampaikan protes sang abid. Allah berfirman “ sampaikan kepada si abid ibadah dan tanpa maksiat dan dosa selama 500 tahun tidak cukup untuk menebus dua bola matanya.” lalu akan kita tebus dengan apa lagi semua anggota tuubuh kita ?”Allau Akbar !”. benar syaikh imam ibnu athiillah berkata “ sebaik – baik yang engkau jadikan sahabat adalah siapa yang meminta darimu sesuatu bukan karena keuntungan yang diharapkan darimu ‘’. para pencari ridho Allah swt. sahabat sejati kedua adalah guru – guru kita. mereka rela berjam – jam behkan berhari – hari tahunpun berlalu menunggu dan mengajari kita sampai istri dan anaknyapun mereka tinggalkan. bahkan tidak sedikit guru – guru kita ihlas membimbing mendidik murid dan para santrinya sampai – sampai tidak sempat mengajari putra – putrinya. setiap saat beliau para guru kita merenung mencari strategi jitu bagaimana cara ilmunya dapat ditangkap oleh murid – muridnya. do’a dan unajadpun para santrinya selalu dibawah. kenakalan dan kebnadelan santrinya, para guru sangat ulet dan telaten membimbing murid – muridnya sampai pada masnya.sekalipun murid dan santrinya tidak lagi dihadapannya selalu didoai semoga menjdi insane – insane yang berguna. tidak ada kabar yang palig menggembirakan melebihi kabar kesuksesan para murid dan sntrinya, begitu juga kabar yang paling berduka dan mengiris hati para guru bilamana mendengar santri dan muridnya tidak beribada jauh dari Allah azza wajalla. maka sungguh pantas jika sayidiina ali karromallahuajhhah mengatakan. “ Aku rela menjadikan budak oleh guruku yang mengajariku satu huruf. dan satu huruf yang diajarkan oleh guruku tidak sebanding jika ditukar emas sebesar gunung uhud.”
karena jauh sebelum kejadian kita Allah telah menyiapkan kejadian kita dengan sempurna coba anggota badan kita dan sangat tepat penciptaannya tanpa kita minta. penciptaan dan pemberiannya. Allah tidak minta kembalian apa- apa semuanya diperuntukkaan kepada Hambanya. al – kisah. seorang abid ( ahli ibadah ) ketika dimasukkan kesurga sang abid bertanya, “ karena apa aku dimasukkan ke surga? “ karena kasih sanyang Allah ! jawab malaikat “ sang abid protes “ bukankah aku ini ahli ibadah dan sepanjang hidupku 500 tahun aku beriibadah dan tidak berbuat maksiat ? “ lalu malaikat naik kepada Allah menyampaikan protes sang abid. Allah berfirman “ sampaikan kepada si abid ibadah dan tanpa maksiat dan dosa selama 500 tahun tidak cukup untuk menebus dua bola matanya.” lalu akan kita tebus dengan apa lagi semua anggota tuubuh kita ?”Allau Akbar !”. benar syaikh imam ibnu athiillah berkata “ sebaik – baik yang engkau jadikan sahabat adalah siapa yang meminta darimu sesuatu bukan karena keuntungan yang diharapkan darimu ‘’. para pencari ridho Allah swt. sahabat sejati kedua adalah guru – guru kita. mereka rela berjam – jam behkan berhari – hari tahunpun berlalu menunggu dan mengajari kita sampai istri dan anaknyapun mereka tinggalkan. bahkan tidak sedikit guru – guru kita ihlas membimbing mendidik murid dan para santrinya sampai – sampai tidak sempat mengajari putra – putrinya. setiap saat beliau para guru kita merenung mencari strategi jitu bagaimana cara ilmunya dapat ditangkap oleh murid – muridnya. do’a dan unajadpun para santrinya selalu dibawah. kenakalan dan kebnadelan santrinya, para guru sangat ulet dan telaten membimbing murid – muridnya sampai pada masnya.sekalipun murid dan santrinya tidak lagi dihadapannya selalu didoai semoga menjdi insane – insane yang berguna. tidak ada kabar yang palig menggembirakan melebihi kabar kesuksesan para murid dan sntrinya, begitu juga kabar yang paling berduka dan mengiris hati para guru bilamana mendengar santri dan muridnya tidak beribada jauh dari Allah azza wajalla. maka sungguh pantas jika sayidiina ali karromallahuajhhah mengatakan. “ Aku rela menjadikan budak oleh guruku yang mengajariku satu huruf. dan satu huruf yang diajarkan oleh guruku tidak sebanding jika ditukar emas sebesar gunung uhud.”
0 komentar:
Posting Komentar